INTELEKTUAL, JANGANLAH MAU "DIJUAL"

00.37.00


 
INTELEKTUAL, JANGANLAH MAU "DIJUAL"
Oleh : Fitriyanti (Koordinator Pembinaan Divisi Nisa)

Dia ibarat fajar yang mengawali mentari pagi. Dia ibarat ujung tombak yang siap menikam musuh. Dia ibarat cahaya tatkala kegelapan menyelimuti. Dia ibarat perisai yang siap melindungi siapapun, kapanpun dan dimanapun, dan dia ibarat katalisator yang mempercepat proses perubahan. ‘Dia’ ialah intelektual muda yang disebut mahasiswa dalam ranah pendidikan.

Hanya saja, saat ini ‘para Intelektual’ justru dituntut untuk mendapatkan IPK yang tinggi, dengan orientasi setelah lulus mendapatkan jabatan yang tinggi atau penghasilan yang besar pula, dan dapat bersaing di era MEA. Tuntutan ini bukanlah atas dasar keinginan mereka, akan tetapi kondisilah yang memaksa mereka untuk study oriented. Sehingga peran mereka sebagai Intelektual yang diharapkan mampu menjadi penyambung lidah masyarakat sirna sudah. Dunia pendidikan yang diharapkan melahirkan para intelek yang peka terhadap kondisi dan mampu menangani problematika masyarakat seolah menguap karena sosok yang diharapkan hanya disibukkan dengan tugas-tugas, praktikum dan agenda- agenda yang menjauhkan mereka dari kondisi masyarakat yang justru semakin mengkhawatirkan.

Hal ini bukanlah kehendak mereka, akan tetapi sistem yang menuntut para intelektual agar hanya fokus pada akademiknya saja. Selain itu, sistem saat ini melahirkan intelektual yang mengkhawatirkan, seperti banyaknya kasus kriminalitas dikalangan sekolah maupun kampus, pemerkosaan, pedofilia, pembunuhan, penggunaan narkoba, tawuran, ayam kampus, dan segudang kriminalitas lainnya, yang mencoreng tujuan pendidikan itu sendiri, sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2003.

Sejatinya pendidikan itu menghantarkan manusia kepada kemuliaan di hadapan Allah SWT, karena dengan bertambahnya ilmu, maka bertambah pula ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW beserta para sahabat dimana ilmu yang mereka dapatkan untuk kemaslahatan ummat. Hal ini tidak lain karena Islam memiliki segudang aturan untuk kehidupan manusia, karena aturan Islam berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah datang dari Allah SWT sebagai Al-Khaliq. Aturan-aturan yang Allah turunkan menyangkut seluruh aspek kehidupan terutama pendidikan. Oleh karena itu, intelektual yang cemerlang dan mampu menjadi mutiara-mutiara umat hanya akan terwujud jika diterapkannya aturan Islam dalam setiap aspek kehidupan. Wallahua’lambishawab
======================
Lembaga Studi Politik Islam (LSPI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
CP: 087825624347 (ikhwan)
0897-9454-380 (akhwat)
Facebook : Lembaga Studi Politik Islam
Lspi Uin Divisi Nisa
IG : @lspiuinbdg
@lspiuindivnisa
Blog : lspiuinbdg.blogspot.com
#PeduliPolitikPeduliKaumMuslim
#RoadToDIM10

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook