Ramadhan: Momentum Perubahan Diri dan Umat

00.30.00

 
Ramadhan: Momentum Perubahan Diri dan Umat

Sedikit merenung di bulan Ramadhan ini dengan keadaan masyarakat kita yang semakin hari semakin mengalami degradasi akhlak. Jauh dari kata layak, karena agama dijauhkan dari fungsi sesungguhnya sebagai petunjuk bagi manusia.

Lihatlah fenomena kemerosotan moral pada remaja, hingga perilaku korup dan semena-mena rezim penguasa menjadi santapan lezat masyarakat saat ini. Pertanyaannya, mungkinkah Ramadhan ini bisa mengubah itu semua?.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Ramadhan pada masa Rasul dan sahabat yang menjadi bulan kejayaan umat Islam. Peristiwa besar ditoreh dengan manis pada bulan mulia ini, seperti kemenangan perang badar dan fathu Makkah.

Yusuf al-Qardhawi berkata, "Mengapa Ramadhan tak membangkitkan Umat sebagaimana Ramadhan terdahulu?", ungkapan tersebut sangat relevan untuk disadari. Karena memang sebagian dari kita banyak menjadikan Ramadhan ajang bagi malas-malasan ketika di siang hari, dan jadi ajang makan besar ketika di malam hari.

Padahal Ramadhan merupakan 'big sale and is limited' dari Allah bagi orang yang beriman dengan keistimewaan yang sangat besar, sehingga tergantung kita menyikapinya, mau sukseskah kita atau malah justru gagal mendapatkannya?.

Betapa banyak orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja (HR. An-Nasai).

Ramadhan ini menjadi momentum besar perubahan untuk menjadi umat yang berjaya (QS. At-Taubah: 33), sehingga kita bisa memperoleh Surga ar-Rayan yang dijanjikan-Nya kelak. Aamiin.

Oleh :
Paelani (Divisi Humas LSPI)


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook